saya menulis untuk diri saya, dan apa yang pembaca baca adalah untuk pembaca. didalam tulisan saya, tidak merasa saya dan semua tulisan saya terkadang berisi tentang saya ^_^

Jumat, 30 Desember 2016

saat ini 31 desember 2016, aku masih ingat 31 desember 2014 ketika pertama kali kamu kerumahku dengan pertolongan Tuhan. Aku kira kamu akan berubah mencintaiku dan akan bisa mencintaiku. aku masih ingat tanggal 1 januari 2015 kamu berterima kasih padaku karena seharian menemanimu, berjalan-jalan denganmu. segalanya adalah tentangmu. Tahun baru adalah tentangmu. mana bisa aku tidak bisa mencintaimu?

antara kamu dan dia sama saja

hari ini hujan, langit masih saja gelap dan air tidak juga pertanda akan berhenti. udaranya terasa cukup dingin dingin sekali untuk dinikmati sendirian. dari balik cendela air masih bergemericik tiada lelah meski telah lebih dari 1 jam mengguyur. Langit juga masih saja dipeluk awan menghitam. Ah...ini pasti masih lama.
aku menyibukkan diri menikmati gadget dan makanan yang tersaji didepanku. selain itu kamu juga tersaji didepanku, bukan untuk ku makan hanya untuk ku nikmati kehadiranmu saja. Dengan sikap aneh yang penuh teka-teki dirimu mampu membuatku penasaran, hanya sekedar penasaran karena aku tak ingin pembaca menyudutkanku dengan mempersepsikan aku jatuh cinta denganmu. karena kata cinta itu terlalu berat untuk kusampaikan takut kau bukan milikku atau kau ternyata milik yang lain dan kupaksakan untuk diriku sendiri.
kau bermain dengan gadgetmu, aku bermain dengan gadgetku. sesekali kau bercerita dan aku sebagai pendengar tanpa memberikan banyak respon.
terkadang hal ini terlalu membosankan karena aku ingin kamu bercerita tentang kita, tentang cinta kita yang bahkan mungkin masih dalam tanda tanya adakah itu atau hanya fantasiku saja. Apa aku saja yang memiliki "prasangka" ini seperti dimasa laluku.
Sayang, apa kamu tahu aku takut dengan cinta yang hanya berisi isyarat. Aku pernah mendapatkan seperti ini dimasa lalu dan saat aku menyerahkan hatiku tahukah kamu aku hanya dianggap tidak lebih dari seorang teman biasa yang bahkan dimasa depannya akan dicampakkan ketika ia tidak menginginkannya lagi.
Namun jika tidak ada pernah cerita tentang kita janganlah membuat bekas yang tak bisa kuhapuskan dari ingatan orang disekelilingku. sesekali mereka mengingatkanku padamu, pada ke khilafan kita karena menipu banyak orang dengan cinta yang samaa sekali tiada karena kamu tidak pernah menyinggungnya.
Sayang apa kamu tahu aku tak pernah menghubungimu bukan karena aku tidak mencintai sesuatu darimu. hanya saja mungkin untuk kita tidak pernah memiliki harapan itu karena kamu sendiri begitu enggan jika aku menghubungimu, begitu tidak ingin mendapat sapaan dariku, hal ini membuat hatiku menjadi takut menjadi tidak menentu..
  " kamu kenapa?" tanyamu membuyaran lamunanku. aku mengedipkan mata beberapa kali dan mencoba menguasai diri. ah sepertinya fikiranku melayang entah kemana.
  " kenapa kamu tidak segera menikah?" tanyaku tiba-tiba.
 kamu hanya tersenyum menarik nafas kemudian menjawabku.
  " karena aku masih ingin main, jika aku memiliki ikatan mungkin akan sulit untukku pergi jalan-jalan" jawabmu.. aku hanya tersenyum
 " kamu belum tahu jika pergi dengan seseorang yang kamu cintai adalah perjalanan yang seribu kali lebih indah dibandingkan dengan teman-temanmu" jawabku. Sebenarnya aku mengatakan ini karena aku pernah mendapat hadiah dari Tuhan untuk pergi ketempat yang cukup jauh dengan orang yang kucintai. untuk pergi berdua saja. dan itu adalah hadiah yang kutunggu lagi..dan lagi... karena aku begitu mencintai masa lalu yang tak bisa ku genggam lagi.
" mungkin..." jawabnya
" carilah seseorang yang satu visi denganmu, dan kamu bisa mewujudkan pernikahan dan jalan-jalanmu" ucapku. karena aku berharap aku bisa menemukan orang yang seperti itu, untuk mengganti cintaku dimasa lalu. Untuk mengganti dengan dia yang lebih indah. Untuk menukar nafas yang pernah kudengar dari hidungnya yang bahkan sampai saat ini tak bisa kulupakan. Untuk mengganti pelukannya dikala tidur memelukku dan menggenggam tanganku, melindungiku dan memaksaku untuk membeli makan dengannya, Tuhan aku begitu mencintai dia, jika boleh aku ingin menikahinya.. berilah aku jalan entah itu nanti atau beberapa tahun lagi. aku hanya minta percepatlah.
" hei..nglamun lagi" dia membuyarkanku
" ah...,tidak apa-apa. mungkin aku terlalu keterlaluan dalam mencintai"
" kamu bicara apa?" tanyanya.
" ah tidak...,bukan apa-apa!" jawabku. kemudian kamu menarikku lebih dekat denganmu, mendekatkan bibirmu dengan bibirku, aku merasakan jantungku berdetak begitu cepat,aku tidak ingin terjadi tapi aku tidak bisa menghindar, ah,,,aku pun terbangun.



Jumat, 28 Oktober 2016

destiny

setiap kali mendengar pernikahan, hatiku tak pernah merasa bahagia. seolah begitu kecil untuk memiliki mimpi seperti itu. aku merasa itu sebuah mimpi yang begitu sulit untuk diraih. mimpi yang hanya dimiliki oleh mereka yang beruntung dengan pilihan hidupnya. mereka yang beruntung direstui Tuhan dengan orang yang mereka cintai. lalu seandainya aku bisa bicara langsung dengan Tuhan, aku hanya ingin bertanya waktuku akan tiba untuk bahagia. untuk tidak sepi lagi.. untuk tidak sendirian dalam kebimbangan. untuk diraih jemariku, diraih dengan penuh cinta seperti keberuntungan dunia benar berpihak padaku.
aku ini hanyalah sebuah polpen kecil yang tak memiliki kuasa untuk menulis kesebuah karpet yang tebal bukan? apalah dayaku semakin aku ingin menulis..semakin keras pula karpet itu tergores.
seandainya Tuhan menghentikan penderitaan dan rasa sepi ini hari ini, mungkin untuk pertama kalinya aku akan benar-benar tahu apa itu bahagia. seandainya tuhan mempertemukan aku dengan apa yang aku mimpikan selama ini, mungkin untuk pertama kalinya aku akan merasa beruntung seperti gadis mungil lainnya,. tuhan jangan diam, lihat aku.. aku juga butuh Kau..

Rabu, 12 Oktober 2016

around

sudah 2 tahun lamanya berusaha berdiri tanpa cinta, tanpa harapan dan pura-pura bahwa segalanya baik-baik saja. Hanya saja ini semua terasa tiada lebih baik dari 2 tahun yang aku rasa penuh penderitaan. Masih untung dulu aku menangis dan merasa lelah, setidaknya dulu aku masih berharap keajaiban, masih berharap kamu akan mencintaiku pada suatu saat nanti. Meski itu semua hanyalah angan bodoh yang selalu saja terlontar dari mulut mulut manusia waras.
meski 2 tahun ini aku jalani dengan baik-baik saja, tiada orang tahu aku menghindari waktu. Apa kalian tahu rasanya bahwa tidur dan bermimpi adalah lebih baik daripada menghadapi kenyataan. Kalian tidak mengetahui bagaimana manusia tanpa asa, ya diriku ini. Bagaimana menjalani hidup rasanya aku ingin sibuk terus tanpa berusaha untuk tenang berusaha untuk menjalaninya dengan penuh cinta.
Yang kujalani kini hanyalah rasa sepi, sepi tanpa harapan dan keinginan apapun. Aku hanyalah sedang mernjalani kisah yang sepi, yang tiada orang akan datang dan menghapusnya. Mungkin itu semua hanyalah dongeng untukku dan kenyataan bagi sebagian manusia yang beruntung, Kali ini Tuhan sedang mengujiku dengan rasa sepi. Rasa sepi yang entah sampai kapan akan berhenti.
Bagaimana tidak, kemarin aku memiliki mimpi dan berharap Tuhan menyatukanku apa yang Tuhan lakukan? dia merusak seluruh jalan cintaku dan akupun diam.
kemudian aku berharap pada cita-cita lainnya, satu satunya cita cita yang akan membuatku lepas dari rasa ini, lalu tahukah kata Tuhan apa? Tunggu.
dan aku menemukan seseorang yang aku suka, yang begitu cocok untukku. Tuhan menjauhkan dariku, dan Dia bilang Tidak!
kini aku tidak melakukan apapun, tidak satupun, aku berusaha membunuh waktu disaat aku terbangun, dan bermimpi sesukaku saat tidur.
ya aku akan tidur dan bermimpi, seseorang datang padaku dan menggandeng tanganku tanpa diminta dan tanpa aku harus mengemis untuk itu semua.

Jumat, 05 Agustus 2016

AKU, GADIS MURAM, DAN HUJAN


Gadis itu, semenjak 2 tahun yang lalu ia selalu berdiri didekat area parkiran kampus Fakultas pendidikan berdiri dengan pandangan kosong yang dalam. Gadis itu selalu berdiri di bawah hujan.
Aku masih ingat 2 tahun lalu gadis itu selalu menyimpulkan kebahagiaan di tiap sudut bibirnya bersama dengan seorang laki-laki setahun lebih tua darinya. Gadis itu begitu energik dan penuh semangat, itu semua terlihat dari wajahnya yang merona kemerahan. Tapi beberapa bulan setelah itu simpul kebahagiaan berubah menjadi kemuraman yang entah kapan akan berakhir.
Hari itu sebelum kemuraman memeluk tubuhnya, dia bertengkar dengan seorang pria yang sering bersamanya tersebut. Gadis itu tidak mengatakan apapun dia hanya terdiam menahan amarah, menampar si pria kemudian berlalu dari hadapannya.
            “ aku sudah muak denganmu. Kamu gadis yang egois mementingkan kebahagiaanmu sendiri dan menjadi orang merasa paling menderita sendirian!” teriak si pria juga menahan amarahnya.Gadis tersebut berhenti, kemudian berbalik arah.
            “ yah, aku mungkin memang menjadi orang yang seperti kamu gambarkan. Tapi asal kamu tahu suatu saat nanti aku memang merasa menderita sendirian. Orang-orang yang begitu ku sayangi hanya menjadi duri dalam daging dan mengiris perih tanpa tahu rasa terimakasih. Termasuk kamu!” gadis itu pun berbalik arah dan pergi meninggalkan si pria.
            Yah.. itu adalah kenangan yang tak bisa kulupakan dari si gadis tersebut. Namun entah kenapa sigadis ini selalu berdiri tanpa berkata apapun, seperti mengingat sesuatu tapi tak sampai dia ingat mendadak merintih kesakitan di kepalanya.
***
            Untuk apa aku disini? Kenapa setiap kali hujan datang, aku selalu merasa ingin disini?apa yang terjadi disini hingga membuatku tak ingin beranjak. Apa dia masih mengingat tempat ini? Atau hanya aku saja yang terpaku menantinya.
            Begitu banyak pertanyaan dalam benakku hingga terkadang membuat buih di mulutku menumpuk, otakku menjadi kram dan akhirnya sakit itu datang. 2 Tahun lalu begitu menjadi memori terburuk yang ingin ku hapus saja bahkan nama mereka berdua tak perlu ku mengingat. Apa ini tandanya terlalu cinta sampai-sampai membuatku hampir amnesia. Mulai 2 tahun yang lalu setiap ingin mengingat sesuatu aku harus menuliskannya di buku harianku dan mataku yang sakit menjadi saksi bisu kecewa terhadapmu sementara hati yang mati adalah sejarah dimana kekecewaan yang kamu beri terlalu sempurna.
            Mengapa kamu menghukumku karena gadis yang biasa ku sebut sebagai – sahabatku – itu. Tahukah kamu dia mencuri senyum dan tawa yang biasa ku ukir dibibirmu. Aku tahu aku tidak punya hak untuk mengaturmu, tapi kedekatan kalian membuatku cemburu. Kamu harus tahu, gadis yang kusebut sebagai sahabat dulunya sekarang sudah bahagia. Aku hanya ingin kamu dan aku mengukir senyum berdua bersama tanpa adanya dia. Sementara penghianatan kalian begitu sempurna. Hanya demi dia, kamu berani membentakku kasar dan membuatku terasa tak berharga. Ketahuilah sayang, aku yang selalu terjaga disaat kamu sakit. Aku selalu jadi yang pertama disaat kamu merasa kesulitan. Kulakukan semua hanya demi memudahkanmu dan kau lakukan hal-hal untuk menyulitkanku. Argh.. biarkan Tuhan membuatku melupakan siapa kalian dan harapku agar Tuhan menjadi sesuatu yang adil untuk membalas sakit yang kurasakan hingga hari ini. Sakit yang membuat memori otakku menjadi lemah dan terganggu.
***
            Gadis muram ini begitu setia kepadaku. Gadis ini selalu menantiku ketika aku akan datang. Biasanya gadis ini bercengkrama dengan sahabatku si awan, dia menceritakan kalau dia merindukan pria yang begitu dia cintai, pria yang membuatnya mencintainya lebih dari apapun. Si awan selalu menyampaikan cerita gadis ini padaku. Aku tersenyum. Awan bilang gadis muram ini begitu menyukaiku, karena di setiap hujan selalu ada Ra dan In, entah apa maksud gadis muram ini. Saat hujan dia bilang selalu bersama pria yang dicintainya, menghabiskan waktu berdua menunggu hujan. Meski kadang kulihat pria ini tak begitu nyaman bersamanya,hanya saja pria ini menyayanginya sebatas sebagai sahabatnya. Namun si gadis muram ini mencintainya begitu besarnya.
            Hari itu aku spesial datang untuk gadis muram ini dan si pria yang dia cintai tersebut. Ah.. kecewanya aku, gadis itu tidak lagi mengukir senyum di wajahnya bercengkrama bersama pria itu. Mereka berdua malah bersitegang dengan kebenaran masing-masing. Aku semakin deras membanjiri mereka berharap percekcokan itu segera berakhir. Nyatanya tidak. Pria itu malah mengatakan sesuatu yang begitu menyakiti hati si gadis muram ini. Dia bilang gadis muram ini egois hanya memikirkan dirinya. Seandainya si pria itu tahu, gadis ini begitu polos mencintainya tanpa memikirkan apapun yang menyakitinya. Hai awan, hai surya bantu aku untuk pergi dari sini. Muncullah kalian agar aku tak berlama-lama melihat pemandangan menyakitkan ini. Gadis muram ini bisa hancur kalau terus seperti ini. Rasa sakitnya begitu terlihat dimatanya, meski aku terus mengucurkan air agar air matanya tak terlihat di hadapan pria yang dicintainya tersebut. Oh..gadis muram semoga kamu tetap ingat padaku dan tetap menyukaiku. Meski dibawahku lah kalian berpisah satu sama lain.
***
            Aku menjadi saksi bisu cerita si gadis muram ini, bagaimana tidak mereka selalu menghabiskan waktu di sini ditempatku tidak jauh berdiri. Aku tahu betul apa yang sering mereka bicarakan. Gadis muram itu dulu sering kusebut sebagai gadis periang yang diam-diam menyimpul senyum untuk pria yang dicintainya saat bercerita. Kadang mereka bercanda sambil bersitegang sebentar kemudian membahas cerita yang menarik bagi si pria.
            Yah mungkin ini memanglah takdirku yang selalu berdiri kokoh sebagai pohon besar di dekat parkiran fakultas pendidikan, gadis muram itu kini tetap muram menanti hujan, bercerita dengan awan dan terkadang matanya berkaca-kaca.
                                                                                   

Oleh : Inke

Jumat, 03 Juni 2016

bertemu denganmu

Hari ini kau datang seperti firasatku atau mungkin sudah terpatri jauh sebelumnya. Aku ada didalam gedung sedang mengikuti kegiatan yang aku sendiri sudah berpartisipasi karena telah terlalu bosan melihat kegiatan tanpamu. Bosan tak melihat tampang sok pintarmu, bosan tak melihat kemarahanmu dan omelanmu pada orang-orang yang ada disekelilingku. Bosan tak melihatmu berkelahi ataupun berkoar-koar dengan yang lain. Terkadang hal yang memuakkan itu terasa kurindukan. Disini rasanya sunyi senyap tanpa bertengkar denganmu..
Hari ini kamu datang..boleh kuulang kamu datang dan aku tak ragu menghampirimu. ah andai kau tahu aku gugup setengah mati dan berlari ke kamar mandi untuk menghilangkan gugupku. kemudian aku keluar dari kamar mandi tepat saat kamu ingin  menghampiriku. aku ingat hari ini aku dan kamu saling menatap tanpa banyak bicara, kita saling tersenyum dan aku tak tahu harus berkata apa. aku hanya bilang kamu begitu jahat.
Kau tersentak dan bertanya jahat kenapa. kau jahat karena kau tak menemuiku dan menjadikanku yang kesekian kali. tapi sebelum aku berpikir seperti itu aku hanya boleh ingat kita adalah teman dan perasaanku tak boleh lebih dari itu. atau pada nantinya aku akan terlempar dan terbuang karena perasaanku sendiri, Andai kau tahu masalalu itu begitu kelam, karena aku pernah menjatuhkan cintaku seluruhnya karena aku hanya ingin menikah dengan pria yang memang aku pilih sendiri meskipun Tuhan tak merestuiku.
Ah sudahlah.. lalu kita duduk bersama dibangku dan bercerita beberapa hal. Aku menahamu pulang. Kaupun mengikutiku dan menemaniku sampai sore hari. AKu senang aku begitu senang. Tapi kenapa setelah itu sama sekali kau tak menghubungiku. Apa aku kecewa? tidak! aku sama sekali tidak kecewa dengan hal itu, karena jika kau menghubungiku dan menghabiskan waktu denganku mungkin rem yang telah lama kugenggam akan terus bloong dan menatap sesuatu hingga ringsek.
Aku sudah pernah bilang didalam diriku sendiri. Kita tak perlu saling mencari, Dia akan mempertemukan kita dan alangkah baiknya kita memperbaiki diri kita sendiri. Menjadi lebih baik untuk menuju pada Nya. Untuk lebih mencintaiNya.
Hai moodbooster, aku senang bisa melihatmu, aku senang bisa bercerita denganMu. Apa aku berharap lebih? Tidak! kecuali Tuhan yang menyatukan aku dan kamu.

dari gadis yang diam-diam suka denganmu
tapi dia takut melanjutkan perasaannnya
karena kau akan berpikir dia terlalu lancang
kemudian kau akan membuangnya seperti wajah setengah jiwanya

Selasa, 31 Mei 2016

Aku Mulai....

hari ini dan hari-hari sebelumnya sebelum peninggalanmu dan tak pernah mengunjungiku hanyalah pahit. ada rasa menyeruak dan keirian yang berjalan mengitari kehidupanku. Aku membutuhkan cinta yang stay, bukannya dalam jarak yang jauh ratusan kilometer. Untuk apa cinta yang seperti itu? tak mengisi kekosongan, tak menemani dalam kesepian.
Aku merasa semakin pahit saat kalimat-kalimatmu mulai kau batasi. dan kunjunganmu pun mulai kau kurangi. Apa kau ingin membunuhku perlahan? menghukumku karena tak mudah untuk menemukan cintamu? apa aku salah jika aku berhati-hati meski kini aku terjatuh lagi pada cinta yang entah ini benar atau hanya sesuatu yang bisa membunuhku lagi.
Beritahu aku jika aku tak pantas untuk mencintaimu. Kalau aku memang tak layak kenapa kau berusaha untuk menciumku setiap kunjunganmu? memelukku setiap kau merindukanku, tapi kenapa kau tak pernah menghubungiku atau mengucapkan sesuatu yang membuatku yakin bahwa itu semua adalah tindakan cinta.
kenapa kau memintaku meraba-raba dan setelah aku mulai bisa meraba kamu meninggalkanku begitu saja.
Pria macam apa kau itu? kenapa berani mengajakku bernyanyi  didepan mata banyak manusia. kau kira saat itu apa aku hanya sekedar bernyanyi? meski aku tak bilang aku ingin kau merasa bahwa aku bukan bernyanyi saja untukmu, aku ingin bilang aku belajar untuk membuka hati.
lalu kini, jika aku merasa ingin mati dengan perasaanku apa aku harus menyalahkanmu karena mundur dariku? aku berharap kamu tidak mundur dariku, tidak hilang dari hidupku. atau setidaknya kembalikan hidupku, jangan berusaha mencuri hatiku yang hancur dan kamu juga berkomplot sebagai penjahat menghancurkan aku juga seperti wajah setengah jiwaku.
Kamu adalah moodboosterku yang selalu jadi penyemangatku, yang selalu aku rindukan dikantor karena kamu membawa keceriaanku. Penawar rasa pahitku..
Lalu Tuhan mengambilmu jauh dariku, dan kini rasa tawar itu mulai memburam dan menjadi pahit lagi.
Tuan bisakah kau tawarkan kembali cinta itu?
jangan membunuhku pelan-pelan seperti ini.
Jadilah yang terbaik dalam agama yang kuyakini
agar aku yakin aku memilihmu, untuk bersandar padamu
Untuk bersama-sama mencintai Tuhan yang begitu kucintai

Wanita ini mulai mencintaimu
tapi takut kamu seperti cintanya yang dulu
hanya akan datang dan membuangnya
padahal dia setia bersamanya


warna

kamu adalah sebuah warna yang begitu ku benci
lalu ku ambil kuas dan mencipratkan noda
noda, noda, noda kucampur dengan berbagai warna
dan aku tersadar
ada warna yang kubutuhkan
sialnya warna itu kubenci
warna itu kamu..
untuk mengisi kelengkapan
lukisanku

Minggu, 29 Mei 2016

Merasakan sesuatu.. (Moodbooster 3)

kemarin, 19 mei 2016 saya baru pulang dari tanah suci.saya berangkat tanggal 10 mei 2016 begitu tenang disana sehingga rasa sakit dan penderitaan yang begitu panjang ku jalani terasa terkikis begitu saja. Aku masih ingat sebelum terbang ke Saudi Arabia, aku sempat menghubungimu meski kamu tak pernah memulai untuk menghubungiku. kamu bilang see u soon padaku serta memberikan emoticon peluk dan cium.
ah...rasanya seperti terbang kelangit, kau anggap aku ini apa sebenarnya?
kemudian aku terbang selama 11 jam ke saudi arabia, sampai disana pukul 00.12 malam. mungkin di indonesia pukul 4 pagi. tahukah kamu sialnya aku? aku tetap memikirkanmu.
kujalani disana dengan penuh ketenangan dan kamu tak sekalipun menghubungiku. Sebenarnya aku ini apa bagimu? apa permainan dan drama yang kau buat itu masih berlaku? dan kamu masih mengajakku bermain hingga aku lupa diri bahwa aku sedang bermain dan bukan sesuatu yang nyata?
dunia terus mengingatkanku bahwa kamu adalah  seseorang yang diam-diam mencintaiku. apa aku bisa percaya saat kamu tak sekalipun menghubungiku dan datang padaku. Bisakah aku percaya dengan kebohongan yang nantinya akan menghancurkan aku seperti dulu.
Intinya aku tak ingin jatuh cinta sendirian.

Aku juga ingin bisa seperti yang lain, saling mencintai untuk pertama kali. Apakah takdirku hanya untuk beribadah? tidak bisakah aku menikah karena aku mencintai seperti orang lain mendapatkan haknya. kemudian kenapa aku dipisahkan dari orang yang paling kucintai kemudian aku dipisahkan dari mu? apa kalian bukan bagian dari takdirku?
seandainya kau tahu sampai hari ini aku masih merindukanmu moodbooster..
tapi apa kamu peduli dengan itu..
karena itu aku tak ingin melanjutkan perasaan yang nantinya hanya sendirian seperti yang sudah-sudah.
salah satu teman kerja kita bertanya apa aku mencintaimu? aku bisa apa untuk menjawabnya? aku terlalu naif untuk mengakui dan terlalu takut untuk mengiyakan. Dunia kita begitu berbeda, amat berbeda dan apa mungkin saya bisa denganmu? menyatu dengan keluargamu yang menurutku tidak sama dengan keluargaku. Keluargaku adalah orang desa yang tak sama denganmu, apakah keluarga kita bisa disatukan dan apakah hati saya bisa sepenuhnya menerimamu dan tak mengenal takut untuk terus mencintai?
entahlah.. bukankah mengistiqorohi kamu adalah kewajiban saya
apa kamu memang seseorang yang sudah Tuhan bentuk untuk saya, yang baik untuk agama saya, keluarga besar saya, serta anak-anak saya.
Saya hanya percaya Tuhan tak akan pernah membuat saya kecewa dengan pilihanNya
dan Tuhan pasti tak akan pernah menipu saya dan menghadiahi saya sesuatu yang salah.
Jika mungkin kamu adalah takdir saya, saya terima.
seandainya bukan, apa yang bisa saya lakukan selain merelakan dan memupuk harapan yang lain yang entah kapan akan mendatangi saya.
Rasanya jatuh cinta itu begitu amat sulit untuk saya, begitu menakutkan. kalau...kalau saya hanya cinta sendirian..
saya hanya ingin menunjukkan padamu tentang perasaan saya tanpa saya harus berkata..dan mohon terima cinta saya sebagai seseorang yang entah hidup dalam kebimbangan. Jika kamu bukan untuk saya, saya siap untuk hijrah ketempat yang lebih baik.
saya merasa sesak berada disini... saya tidak lagi ceria seperti ada kamu bersama saya.
tempat ini begitu dingin.. tak sehangat dulu yang selalu menjadi alasan kenapa saya ingin segera pergi pagi-pagi, yang tak menyukai minggu karena tak bisa bertemu dengan teman yang bisa membuat saya ceria seperti dirimu.. Kemudian Tuhan menarikmu dari saya, kamu tahu saya menangis untukmu begitu dalam? saya kehilangan lagi.. akan sulit untuk bertemu denganmu dan melihatmu seperti sekarang ini.. rasanya dingin..sangat dingin... mood booster tolong saya..tolong hati saya..

dari gadis yang tak tahu tentang hatinya
yang tak mempercayai dirinya
yang membutuhkanmu disampingnya
selamanya

Kamis, 07 April 2016

Tentangmu Tuan

kerinduan yang mencekam itu muncul lagi kepada jiwa yang berbeda. Jika kamu tahu, pertemuan dibulan ini di april ini adalah yang sangat ku tunggu. Meski pada akhirnya Dia tak sejalan lagi denganku. Aku hanya ingin bertemu denganmu seperti bulan-bulan sebelumnya agar aku tak kehilangan lagi 69 mingguku.
Apa kerinduan kepadamu ini adalah sesuatu yang wajar? kerinduan dari gadis yang terpaut jauh umurnya denganmu? gadis yang tak bisa sejalan dengan pikiran dan ucapan-ucapan dustamu? gadis yang tak pernah tahu gemerlapnya duniamu, yang merasa dunianya amat sangat jauh denganmu.
Saat ini bulan april, bulan terakhirku sebelum aku pergi. Bukannya berharap yang tidak-tidak hanya saja siapa yang bisa menjamin waktu adalah milik kita sepenuhnya.
aku ingin bertemu denganmu dan mungkin kau sedang "sibuk" kesibukan yang kau munculkan sendiri atau memang benar-benar dalam arti bahasa yang sebenarnya.
aku hanya ingin mengucapkan terima kasih dan maaf. ngomong-ngomong masalah maaf, aku tak pernah melihatmu meminta maaf jika kamu bersalah, atau memang kau begitu? begitu cermat melihat kesalahan orang lain namun lupa untuk menundukkan kepala. Merendahkan kata.
Sesuatu yang tak bisa kuterima untuk melanjutkan perasaan yang aneh yang menghantuiku beberapa bulan terakhir ini yang membuatku hilang kesadaran untuk merendahkan diriku sendiri demi mengisyaratkan sesuatu padamu agar kamu mengerti.
Tuan, sebenarnya kamu itu baik. Hanya saja kamu begitu pemarah, keras kepala dan keras hati, jarang berbicara lembut dan berkata yang meneduhkan jiwa. Apa tidak salah hatiku memilihmu untuk sementara ini? apa hatiku baik-baik saja? maksudku apa hatiku tidak salah memilih orang?
Seandainya kamu adalah orang yang selalu berkata lembut, santun,dan bukan pemarah. Mungkin ada sedikit keberanian untukku mengatakan kalau aku sayang.
Hanya saja ketika aku melihat kembali tentang ucapan ucapanmu yang sering menyakiti hatiku, aku menjadi seseorang yang tak mampu melanjutkan hatiku.. Mungkin ini nasibnya hatiku, merana dan tak pernah bisa bahagia, bukankah ini kehendakNya? bukankah sebagai manusia aku turut saja?
Teman-temanku disini begitu mudah memiliki hubungan bersama dengan yang sudah ditentukanNya. Lalu diriku? selalu merasa sendirian. Padahal aku tak berharap untuk mendapatkan seseorang yang seterang bintang dilangit.hanya saja meskipun dia hanya bagai kerikil asalkan turut dalam jalanku apa salah memilihnya?


Jumat, 01 April 2016

Merapal sebuah nama "Siapa?"

Siapa?
Siapa yang bisa kurapal namanya?
saat siapa berubah kabur menjadi banyak siapa
lalu siapa dia?
siapa nama yang bisa kusebut namanya?
dan dimana siapa itu yang bisa ku panggil
aku berdiam dan mencari sebuah nama
yang bisa kusebut hanyalah siapa?

ada banyak nama yang bergelut didalam batinku
kemudian siapa yang akan kutunjuk
maaf jika siapa yang kembali ku sebut
intinya tolong katakan tentang siapa
nama siapa yang bisa kurapal di sebuah padang
bernama arofah nanti

Selasa, 29 Maret 2016

Mood booster part 2

Jika saya merasakan sebuah ke irian akan sebuah kebersamaan yang tak pernah diri saya miliki, apa itu salah? saat ini segalanya serasa pahit, serasa tidak ada harapan. Sementara ketika hati ingin beranjak aku menyadari telah jatuh hati kepada hati yang sangat hati-hati kuhindari.
Kemarin-kemarin aku bisa meredam hati dan mengabaikannya, menganggapnya hanya panggung sandiwara yang akan dia akhiri sesuka hatinya. Asalkan diriku berjanji untuk tidak mengikuti langkahnya setelah itu. dan apa yang terjadi? aku mengikuti dan mengejarnya sesuka hatiku, sesukaku semauku.
Seperti pepatah pernah kubaca:
semacam tak memiliki status namun takut kehilangan
yah..aku benar-benar takut kehilanganmu, takut kalau harus rasa kecewa lagi yang akan ku anyam setelah banyak ketidakyakinan untuk membuka hatiku untuk yang lain.
Semacam belum mencintai namun merasakan kerinduan.
aku sangat merindukanmu, selalu merindukanmu dan selalu berangan kamu disisiku.
Aku belum benar-benar mencintaimu, namun bisa kupastikan aku mulai mencintaimu. Hah kalimat apa yang baru kusampaikan. Kalimat ini bukan sebuah keinginan untuk memiliki sebuah hubungan seperti orang lainnya.Hanya saja mungkin itu semua bisa terjadi jika kita saling menginginkannya.
 Saat ini aku duduk termenung sendirian karena rasa keirianku karena aku merasa Tuhanku membedakanku. Aku merasa Dia membiarkanku sendirian dan hanya Dia yang berhak untuk menemaniku, tidak seperti lainnya yang ditemani kekasih hatinya, seseorang yang diinginkannya.
Apa salahnya jika perasaan ini kusadari? apa sudah terlambat? apa tidak mungkin lagi untuk disatukan? apa harus menelan pahit lagi? apa mungkin harus mengobati luka lagi? Tuhan pasti tahu, jika hati ini berada diluar manusia akan melihat banyak plester dan jahitan akibat lukanya yang tiada berujung.
Aku hanya selalu merapal untuk bahagia, untuk bisa mencintai dan dicintai lagi. Untuk memiliki harapan karena sebelumnya harapan itu dihancurkan sehancur-hancurnya. Bukan cuma dihancurkan, tapi telah dihinakan sebagai seorang perempuan yang tidak tahu diri.
Aku tak ingin begitu menunjukkan hatiku padamu karena takut akan dihinakan lagi. Sebuah hal yang sampai saat ini belum bisa ku maafkan.
Moodbooster, aku hanya ingin bilang. Jadilah temanku..
entah teman yang sebenarnya atau teman hidupku.
tempatku bercerita, berkeluh kesah, dan tertawa. aku terima. asal tak menjadi dua orang yang tak saling mengenal, aku bersedia.

dari seorang gadis berumur 24 tahun
yang merasa cintanya terlambat untuk disadari.


Kamis, 17 Maret 2016

My Moodbooster

Mungkin sudah hampir beberapa tahun aku tak mengerti tentang segala yang terjadi. Mungkin juga aku sedang berpura-pura dan memilih untuk melihat takdir yang terjadi. Hari itu kamu datang kerumahku entah untuk apa. mungkin saat itu aku ingin bilang padamu aku sangat senang. Hanya saja jika kita boleh kembali kehari itu, aku benar-benar kasian padamu. Kamu tak pernah sesusah itu bersamaku dan aku telah terbiasa dalam kehidupan susahku.
Kenapa saat itu kamu tak bilang kalau kamu lelah? kenapa kamu tak bilang kalau kamu tak sanggup? ah...kali ini tentangmu moodbooster. seseorang yang selalu kupanggil moodbooster setelah aku kehilangan wajah setengah jiwaku. Sosokmu yang terkadang penuh cinta, yang terkadang menghujaniku dengan bualan-bualan yang jika kamu tahu ingin segera aku muntahkan. Bukan karena aku tak menyukaimu, hanya saja saat itu aku berpikir kamu hanya ingin bermain denganku, membuat dunia percaya dan ini hanyalah sebuah panggung sandiwara.
Sejak dirimu menghujaniku dengan ciuman dipipiku aku menganggapnya angin lalu, karena sekali lagi ini hanyalah permainanmu. kemudian kamu lebih sering mencium pipiku dan aku tak berani bertanya apapun. Aku tak menyakini hubungan macam apa ini, yang pasti aku takut untuk melangkah lebih jauh karena dunia sepertinya tak merestui kita. Aku takut jika kupaksakan keinginanku yang kuterima hanyalah kecewa kembali.
Aku tak tahu harus menulis apa tentangmu, dirimu tak seperti wajah setengah jiwaku yang selalu ingin aku ceritakan karena kecintaanku padanya. curahan-curahan hatiku tentang kekaguman dan kekecewaanku tak bisa memilikinya. Kamu adalah penyemangat untuk hidupku, harapan baruku, hanya saja nyali ini terlalu kecil untuk melangkah denganmu,karena ketidakjelasanmu.
aku tak tahu lagi harus bagaimana dengan ini semua, terkadang takut kehilanganmu, terkadang membiarkanku, terkadang membutuhkanmu. sementara dirimu selalu membuatku ragu dengan segala yang terjadi. sifat tak pedulimu, ucapan-ucapan kejammu yang selalu menyerangku seolah aku telah menyakiti hati dan menggantungmu.
Jika kau tahu, tak seperti itu diriku. aku juga tak mengerti dengan hatiku, aku hanya ragu semua hanya menjadi cinta sendirian seperti yang sudah-sudah. yang membuatku kecewa dan terluka. Selalu kutepis prasangkaku, kututup telingaku yang meneriakkan namamu, orang lain yang berbicara tentang perasaanmu padaku tak pernah ku percaya, aku memilih membungkam, memilih diam dan memilih merapal. Memilih kamu sendiri yang mengungkapkan karena aku pernah terjebak dengan perasaanku sendiri.
Biarlah aku dan perasaanku yang tahu tentang hatiku, perasaan yang bagaimana terhadapmu hanya aku yang tahu. Bertanyalah, atau tulislah sesuatu agar aku mengerti, agar aku memahami. Jika melalui gambar kau lukiskan kepedihanmu, apa salah jika tulisan adalah pelengkap kepedihanku?. aku hanya bisa menulis karena memang menulis adalah penyemangatku. Mood booster ku.

Dari seorang gadis yang tak tahu apa itu
dan kamu mengajari apa itu
demi sebuah apa itu
apa itu keikhlasan mencintai

Rabu, 16 Maret 2016

Merindukanmu

hari ini aku mencoba berdiri kembali didepan layar komputer dan memainkan keyboard yang berisi jejeran huruf untuk kurangkai menjadi beberapa kalimat. aku masih menarik nafas panjang saat ini, seperti seseorang yang baru kembali dari dunia mimpinya kemudian berdiri untuk meraih apa yang dicintainya dulu.
terakhir kali aku menulis hanyalah tentang kamu. Kamu yang selalu menjadi hujanku, yang ku tunggu untuk kulihat namun setiap kali terkenamu tubuhku melemah dan sakit. Bagiku dirimu adalah nafas tulisanku yang selalu ku tulis dan kutulis namun tak pernah kau lukis.
Ingatkah kamu tentang pertengkaran terakhir kita dan membuatku memutuskan seluruh hubungan denganmu? kamu dan aku telah sama-sama berjanji untuk selalu bersama, untuk selalu mengingat dan tidak saling menjauh. Jika hal ini terjadi lagi kita akan benar-benar saling meninggalkan. Masihkah kamu ingat hal itu?
Lalu hal itu benar terjadi. kamu benar-benar melupakanku. Aku yang selalu menunggu kabar darimu setelah november 2014 sampai februari 2015, berharap kamu kembali menjadi hangat sehangat cinta yang pernah aku kenal dan mungkin kecewa yang saat itu ku genggam. Kamu benar-benar melupakanku dan kita memang harus berakhir.
aku masih ingat meski hpku baru saja hilang sabtu kemarin. semua kenangan tentang mu, tentang history chat kita yang ingin aku bukukan kembali akhirnya harus musnah . aku tak lagi memiliki history dan tanggal-tanggal waktu kita bersama. becandaan becandaanmu yang terkadang membuatku bingung.
Kenapa aku tak ingin menemuimu? karena aku sudah berjanji untuk meninggalkanmu meski dalam setiap rapalan doaku masih kusebut namamu. aku ingin sahabatku kembali untuk menjadi teman hidupku. Mungkin karena cintaku yang begitu besar, aku menolak siapapun yang datang. Demi siapa? demi dirimu!. Mungkin aku adalah perempuan yang bodoh karena mengambil keputusan yang salah berharap bisa hidup bersama pria sepertimu. Pria dingin, dan cuek yang hanya bicara ketika perlu saja. Harusnya aku lebih memahami karaktermu dan tidak menuntut banyak.
Pria sepertimu, tidak begitu banyak bercakap dan itulah yang membuat hatiku jatuh cinta, karena setiap bertemu denganku kamu selalu bercerita banyak sekali. Entah itu sebagai basa-basi atau memang kamu ingin bercerita padaku. Intinya saat itu aku sangat mencintaimu..
dan kini aku tak lagi bisa berbicara denganmu, aku tak punya alasan untuk menyapamu karena kecewaku yang amat begitu besar. aku hanya akan selalu mengingatmu dan mengirimimu kue ulang tahun setiap tahunnya. aku janji, disana akan kutulis doa-doaku untuk kebaikanmu. Namun seandainya kamu tahu, seandainya kamu membaca tulisanku. Aku ingin kembali menjadi kita yang dulu. Mungkin kamu tidak akan pernah tahu tentang tulisan-tulisanku ini. Mungkin kamu tidak akan pernah membacanya kecuali Tuhan yang mengijinkannya terjadi.
Jika memang sampai aku mati dan kamu tetap tidak tahu tentang tulisanku berarti Tuhan sudah menyiapkan seorang perempuan yang lebih baik dariku, yang lebih mencintai dan menggilaimu, dan mungkin dia lebih bisa mengerti tentangmu.. wahai wajah setengah jiwaku, wahai hujanku, aku sungguh-sungguh ingin kita bertemu kembali

dari sebuah jiwa yang hanya tertinggal serpihannya
yang menunggu cintanya kembali
meski dia tahu semuanya hanyalah impian kosongnya