saya menulis untuk diri saya, dan apa yang pembaca baca adalah untuk pembaca. didalam tulisan saya, tidak merasa saya dan semua tulisan saya terkadang berisi tentang saya ^_^

Selasa, 29 Maret 2016

Mood booster part 2

Jika saya merasakan sebuah ke irian akan sebuah kebersamaan yang tak pernah diri saya miliki, apa itu salah? saat ini segalanya serasa pahit, serasa tidak ada harapan. Sementara ketika hati ingin beranjak aku menyadari telah jatuh hati kepada hati yang sangat hati-hati kuhindari.
Kemarin-kemarin aku bisa meredam hati dan mengabaikannya, menganggapnya hanya panggung sandiwara yang akan dia akhiri sesuka hatinya. Asalkan diriku berjanji untuk tidak mengikuti langkahnya setelah itu. dan apa yang terjadi? aku mengikuti dan mengejarnya sesuka hatiku, sesukaku semauku.
Seperti pepatah pernah kubaca:
semacam tak memiliki status namun takut kehilangan
yah..aku benar-benar takut kehilanganmu, takut kalau harus rasa kecewa lagi yang akan ku anyam setelah banyak ketidakyakinan untuk membuka hatiku untuk yang lain.
Semacam belum mencintai namun merasakan kerinduan.
aku sangat merindukanmu, selalu merindukanmu dan selalu berangan kamu disisiku.
Aku belum benar-benar mencintaimu, namun bisa kupastikan aku mulai mencintaimu. Hah kalimat apa yang baru kusampaikan. Kalimat ini bukan sebuah keinginan untuk memiliki sebuah hubungan seperti orang lainnya.Hanya saja mungkin itu semua bisa terjadi jika kita saling menginginkannya.
 Saat ini aku duduk termenung sendirian karena rasa keirianku karena aku merasa Tuhanku membedakanku. Aku merasa Dia membiarkanku sendirian dan hanya Dia yang berhak untuk menemaniku, tidak seperti lainnya yang ditemani kekasih hatinya, seseorang yang diinginkannya.
Apa salahnya jika perasaan ini kusadari? apa sudah terlambat? apa tidak mungkin lagi untuk disatukan? apa harus menelan pahit lagi? apa mungkin harus mengobati luka lagi? Tuhan pasti tahu, jika hati ini berada diluar manusia akan melihat banyak plester dan jahitan akibat lukanya yang tiada berujung.
Aku hanya selalu merapal untuk bahagia, untuk bisa mencintai dan dicintai lagi. Untuk memiliki harapan karena sebelumnya harapan itu dihancurkan sehancur-hancurnya. Bukan cuma dihancurkan, tapi telah dihinakan sebagai seorang perempuan yang tidak tahu diri.
Aku tak ingin begitu menunjukkan hatiku padamu karena takut akan dihinakan lagi. Sebuah hal yang sampai saat ini belum bisa ku maafkan.
Moodbooster, aku hanya ingin bilang. Jadilah temanku..
entah teman yang sebenarnya atau teman hidupku.
tempatku bercerita, berkeluh kesah, dan tertawa. aku terima. asal tak menjadi dua orang yang tak saling mengenal, aku bersedia.

dari seorang gadis berumur 24 tahun
yang merasa cintanya terlambat untuk disadari.


Tidak ada komentar: