saya menulis untuk diri saya, dan apa yang pembaca baca adalah untuk pembaca. didalam tulisan saya, tidak merasa saya dan semua tulisan saya terkadang berisi tentang saya ^_^

Jumat, 30 Desember 2016

saat ini 31 desember 2016, aku masih ingat 31 desember 2014 ketika pertama kali kamu kerumahku dengan pertolongan Tuhan. Aku kira kamu akan berubah mencintaiku dan akan bisa mencintaiku. aku masih ingat tanggal 1 januari 2015 kamu berterima kasih padaku karena seharian menemanimu, berjalan-jalan denganmu. segalanya adalah tentangmu. Tahun baru adalah tentangmu. mana bisa aku tidak bisa mencintaimu?

antara kamu dan dia sama saja

hari ini hujan, langit masih saja gelap dan air tidak juga pertanda akan berhenti. udaranya terasa cukup dingin dingin sekali untuk dinikmati sendirian. dari balik cendela air masih bergemericik tiada lelah meski telah lebih dari 1 jam mengguyur. Langit juga masih saja dipeluk awan menghitam. Ah...ini pasti masih lama.
aku menyibukkan diri menikmati gadget dan makanan yang tersaji didepanku. selain itu kamu juga tersaji didepanku, bukan untuk ku makan hanya untuk ku nikmati kehadiranmu saja. Dengan sikap aneh yang penuh teka-teki dirimu mampu membuatku penasaran, hanya sekedar penasaran karena aku tak ingin pembaca menyudutkanku dengan mempersepsikan aku jatuh cinta denganmu. karena kata cinta itu terlalu berat untuk kusampaikan takut kau bukan milikku atau kau ternyata milik yang lain dan kupaksakan untuk diriku sendiri.
kau bermain dengan gadgetmu, aku bermain dengan gadgetku. sesekali kau bercerita dan aku sebagai pendengar tanpa memberikan banyak respon.
terkadang hal ini terlalu membosankan karena aku ingin kamu bercerita tentang kita, tentang cinta kita yang bahkan mungkin masih dalam tanda tanya adakah itu atau hanya fantasiku saja. Apa aku saja yang memiliki "prasangka" ini seperti dimasa laluku.
Sayang, apa kamu tahu aku takut dengan cinta yang hanya berisi isyarat. Aku pernah mendapatkan seperti ini dimasa lalu dan saat aku menyerahkan hatiku tahukah kamu aku hanya dianggap tidak lebih dari seorang teman biasa yang bahkan dimasa depannya akan dicampakkan ketika ia tidak menginginkannya lagi.
Namun jika tidak ada pernah cerita tentang kita janganlah membuat bekas yang tak bisa kuhapuskan dari ingatan orang disekelilingku. sesekali mereka mengingatkanku padamu, pada ke khilafan kita karena menipu banyak orang dengan cinta yang samaa sekali tiada karena kamu tidak pernah menyinggungnya.
Sayang apa kamu tahu aku tak pernah menghubungimu bukan karena aku tidak mencintai sesuatu darimu. hanya saja mungkin untuk kita tidak pernah memiliki harapan itu karena kamu sendiri begitu enggan jika aku menghubungimu, begitu tidak ingin mendapat sapaan dariku, hal ini membuat hatiku menjadi takut menjadi tidak menentu..
  " kamu kenapa?" tanyamu membuyaran lamunanku. aku mengedipkan mata beberapa kali dan mencoba menguasai diri. ah sepertinya fikiranku melayang entah kemana.
  " kenapa kamu tidak segera menikah?" tanyaku tiba-tiba.
 kamu hanya tersenyum menarik nafas kemudian menjawabku.
  " karena aku masih ingin main, jika aku memiliki ikatan mungkin akan sulit untukku pergi jalan-jalan" jawabmu.. aku hanya tersenyum
 " kamu belum tahu jika pergi dengan seseorang yang kamu cintai adalah perjalanan yang seribu kali lebih indah dibandingkan dengan teman-temanmu" jawabku. Sebenarnya aku mengatakan ini karena aku pernah mendapat hadiah dari Tuhan untuk pergi ketempat yang cukup jauh dengan orang yang kucintai. untuk pergi berdua saja. dan itu adalah hadiah yang kutunggu lagi..dan lagi... karena aku begitu mencintai masa lalu yang tak bisa ku genggam lagi.
" mungkin..." jawabnya
" carilah seseorang yang satu visi denganmu, dan kamu bisa mewujudkan pernikahan dan jalan-jalanmu" ucapku. karena aku berharap aku bisa menemukan orang yang seperti itu, untuk mengganti cintaku dimasa lalu. Untuk mengganti dengan dia yang lebih indah. Untuk menukar nafas yang pernah kudengar dari hidungnya yang bahkan sampai saat ini tak bisa kulupakan. Untuk mengganti pelukannya dikala tidur memelukku dan menggenggam tanganku, melindungiku dan memaksaku untuk membeli makan dengannya, Tuhan aku begitu mencintai dia, jika boleh aku ingin menikahinya.. berilah aku jalan entah itu nanti atau beberapa tahun lagi. aku hanya minta percepatlah.
" hei..nglamun lagi" dia membuyarkanku
" ah...,tidak apa-apa. mungkin aku terlalu keterlaluan dalam mencintai"
" kamu bicara apa?" tanyanya.
" ah tidak...,bukan apa-apa!" jawabku. kemudian kamu menarikku lebih dekat denganmu, mendekatkan bibirmu dengan bibirku, aku merasakan jantungku berdetak begitu cepat,aku tidak ingin terjadi tapi aku tidak bisa menghindar, ah,,,aku pun terbangun.