Perasaanku jadi kalang kabut, kadang mengkerut, kadang kisut
Terasa agak takut-takut, membuatku terasa carut marut.
Hah..puisi gila yang kutulis pagi ini, yang tak kuteruskan
dan akhirnya mengobrol dengan orang-orang kantor. Masalah yang masih membuatku
deg-deg an karena insiden kecil yang menyerang murid kelasku. Dia berada
diruang binadiri hari ini bermain keyboard, ya tak apalah namanya juga bermain.
Tapi siapa bisa menyangka kalau salah satu bagian keyboard diretakkannya. Arghh..!!
Perasaanku jadi takut sendiri, jadi bingung sendiri dan
harus memberikan keputusan apa. Dengan wajah bingung aku memasuki ruang guru.
“kenapa?” tanya seorang guru yang sebut saja hero.
“ pak liat wajahku! Kalau seperti ini pasti ada yang gawat!”
“apa?”
“ sini ikut aku!” ajakku. Dia mengekor dibelakangku.
Kami saling terdiam mencoba mencari solusi terbaik. Aku sigap
menemui orang tuanya dan memintanya untuk melihat yang terjadi. Mama muridku
tersebut berhasil ditemui dan kuajak untuk melihat sesuatu. Mamanya terperangah
dan sepertinya you know what i mean lah.
“iya bu, saya akan mencoba memperbaikinya!”
“ iya, terima kasih ya bu!” ucapku mengucapkan terima kasih
karena beliau mau bertanggung jawab akan anaknya tersebut.
Yah, hari yang memusingkan dengan persoalan seperti ini,
barang itu bukanlah barang yang murah untuk segera dibeli. Aku saja mungkin
dengan keadaan seperti ini akan gila duluan. Harga yang setara dengan gaji yang
tiap bulan kuterima. Tuhan, pasti engkau selalu ada jalan.
Sepenggal kisahku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar