saya menulis untuk diri saya, dan apa yang pembaca baca adalah untuk pembaca. didalam tulisan saya, tidak merasa saya dan semua tulisan saya terkadang berisi tentang saya ^_^

Senin, 04 Mei 2015

Empat Bulan Setelah Keputusanku

tiga bulan yang indah yang membuatku mengerti seolah-olah aku tahu itu cinta. benar-benar tiga bulan terbaik dalam hidupku merasa menjadi seseorang yang paling penting didalam hidupmu, yah aku yang selalu ada untukmu, selalu memiliki waktu untukmu, selalu terjaga saat kamu terlelap dalam sakit ditidurmu. Tuan, bulan agustus, september dan oktober menjadi bulan yang begitu menakjubkan untuk cintaku. Kamu yang selalu datang menemuiku di Malang, yang selalu menyisihkan waktu agar aku dapat melihatmu dan merasakan kehadiranmu. kamu yang selalu datang pada setiap akhir pekan, weekend yang dulu selalu kutunggu karena kita akan bertemu.
Tiga bulan lalu semua begitu indah, gelak tawamu dan hujan yang menyertai kita.tapi kini aku berada di bulan Mei, empat bulan sejak januari kamu resmi meninggalkanku tanpa kabar dan mengacaukan hidupku. Tuan, rasanya seperti mati mengambil keputusan untuk meninggalkanmu dan itu menjadi keputusan yang tak mudah.
Tidakkah anda merasa bersalah tuan? dimana november dan desember akhir tahun kemarin anda benar-benar mengabaikanku, tidak memberiku kabar dan mengurangi waktu untuk kita bertemu, untuk kita berbicara dan bercanda seperti biasa. tidak ada lagi weekend yang biasanya selalu kutunggu, tidak ada debar-debar menyambut akhir minggu seperti yang biasanya kulakukan. kini semuanya datar-datar saja.
Tahukah anda tuan, aku menjadi seseorang yang paranoid dengan namanya facebook, dimana disana ada hal yang benar-benar menyakitiku saat anda melukis cinta pertama anda awalnya saya biasa saja. entah kenapa saat anda melukis teman dekatku dan menunjukkan kepada semua orang sebagai bestfriend betapa sakit hatinya saya. kenapa dia bisa anda sebut sebagai sahabat? lalu apakah arti saya selama ini disisi anda? kenapa anda tidak menunjukkan saya kepada dunia kalau saya ada. seperti teman dekatku yang anda sebut sebagai sahabat.
Tuan anda menyakiti saya! dan cukup untuk saya bertahan dengan status yang tak jelas. dengan status yang entah sebagai sahabat, atau hanya pelarian. Anda bilang, saya selalu ada disaat anda membutuhkan saya lalu dimana anda saat anda tidak membutuhkan saya? anda tidak menjawabnya tuan, anda terdiam dan pelan-pelan melupakan saya.


dari seorang gadis yang diam-diam membencimu
yang berharap keadilan
yang berharap kamu menjadi masalalu yang akan dilupakan

Tidak ada komentar: