“ Jangan ganggu aku!” bentakku
padanya. Sorot mata yang penuh binar harapan itu kini sedikit meredup karena
lontaran kalimatku. Wajah yang penuh semangat itu sekarang terlihat lusuh dan
tak bergairah.
“ maaf..” ucapku merendah. Aku sedikit
tak enak hati padanya yang telah setia menungguku setiap pagi. Walau dia tahu
aku selalu menolak pergi bersamanya kekampus. Namun kali ini karena rasa
bersalah itu, aku harus ramah.
“ tolong kamu pahami maksudku,
aku gak ingin kamu mengikutiku seperti ini, aku lelah dibuntuti‼”
“ aku sama sekali gak bermaksud
membuntutimu, kamu Cuma ingin menjagamu‼” ucapnya.
Hah, apa lagi yang tertandas
difikirannya kali ini? Menjagaku? Menjaga untuk apa? Siapa dia berani-beraninya
menjagaku. Sosok manusia baru yang penuh dengan tanda tanya dan misterius. Terserah,,‼
aku tak ingin terlalu dalam bermain dengan fikiranku, langkahku mundur
menjauhinya dan meninggalkannya.
“ tunggu..‼” cegahnya
Dia mengikuti langkahku dengan
harap-harap cemas, itu jelas tergambar diwajahnya. Baru beberapa langkah aku
berhenti dan membalikkan badan tepat menatapnya.
“ mau mu apa sebenarnya?”
“ hanya menjagamu,” jawabnya. Jawaban
itu yang terus keluar dari bibirnya yang tipis dan menarik itu.
“ kamu itu siapa?”
“ aku bukan siapa-siapa, siapa
aku itu gak penting. Asal kamu baik-baik saja itu lebih dari cukup untuk
kehidupanku”
“ terserah‼ jangan ikuti aku‼”
ultimatumku padanya.
Aku berjalan memunggunginya,
menjauhinya, entah apa yang ia fikir aku tidak peduli saat ini. Namanya masih
misterius..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar