saya menulis untuk diri saya, dan apa yang pembaca baca adalah untuk pembaca. didalam tulisan saya, tidak merasa saya dan semua tulisan saya terkadang berisi tentang saya ^_^

Jumat, 26 Oktober 2012

kekasih hitungan detik (part 3)


Mengawali hari dengan langkah baru‼ haruskah ku sematkan kata itu dibenakku sekarang? Padahal basahnya nisanmu belum sirna dari mataku. Aku muak dengan lingkungan kampus, seluruh sudutnya ada senyummu. Setiap tempat selalu terlihat dirimu mengarah dan tersenyum padaku. Kututup mataku namun bayangmu menyusup, ku buka matamu malah semakin jelas kamu disana. Tuhan, aku bisa gila‼
Bangku-bangku kosong dalam ruang kuliah menambah semaraknya kegilaanku. 
Ada kamu..ada kamu..ada kamu..dan ada kamu dimana-mana. Lambat laun airmata menitik jatuh disudut mataku. Hentikan kegilaanku, Tuhan. Aku bersedih ketika sahabat-sahabatku meratapku, menangisi keadaanku. Lalu aku bisa apa? Tak berdayaku melawan kegilaanku sendiri. Memangnya aku mau menjadi seperti ini? Sama sekali tak aku inginkan.
Karenanya aku kehilangan keceriaan, dimanakah impian pentas balletku membara? Kini padam tak bersisa. Kemanakah mimpiku dalam menari diatas panggung seperti dulu? Semuanya hangus dan menghitam. Itu semua karenamu, karena kamu tidak lagi disisiku.
Aku tahu dia memperhatikanku, namun dihadapannya aku pura-pura buta tak menatap. Dia selalu melihat gerakku, melihat seluruh ekspresiku. Mendatangi ketika aku benar-benar tak sanggup lagi, namun sia-sia selalu pengusiran yang ia dapat dariku. Jangan hadir‼ jangan mengasihiku‼ aku kuat tanpa siapapun. Aku yang akan menguatkan hatiku sendiri untuk tidak lemah. Aku yang akan melawan semua keperihan dan tidak adilnya takdir Tuhan.
         “ akulah pundak yang mengijinkanmu untuk bersandar, dimanapun engkau aku akan datang” ucapnya sambil berlalu pergi, 
Saat aku bersimpuh dibawah kakinya untuk tidak mengganggu kehidupanku kembali. Aku menolak kehadirannya demi kekasihku yang telah tiada. Namun tanpa terduga ia malah memberikan uluran tangan dan pelukan hati yang hangat, serta pemaafan. Siapa dia? Hah.. untuk apa aku bertanya, dia tak lebih dari manusia yang dihadirkan Tuhan untuk menggantikan kekasihku membuatku lupa dan memaafkan Tuhan.

Tidak ada komentar: