Mengawali hari dengan langkah baru‼ haruskah ku sematkan
kata itu dibenakku sekarang? Padahal basahnya nisanmu belum sirna dari mataku. Aku
muak dengan lingkungan kampus, seluruh sudutnya ada senyummu. Setiap tempat selalu
terlihat dirimu mengarah dan tersenyum padaku. Kututup mataku namun bayangmu
menyusup, ku buka matamu malah semakin jelas kamu disana. Tuhan, aku bisa gila‼
Bangku-bangku kosong dalam ruang kuliah menambah semaraknya
kegilaanku.
Ada kamu..ada kamu..ada kamu..dan ada kamu dimana-mana. Lambat laun
airmata menitik jatuh disudut mataku. Hentikan kegilaanku, Tuhan. Aku bersedih
ketika sahabat-sahabatku meratapku, menangisi keadaanku. Lalu aku bisa apa? Tak
berdayaku melawan kegilaanku sendiri. Memangnya aku mau menjadi seperti ini? Sama
sekali tak aku inginkan.
Karenanya aku kehilangan keceriaan, dimanakah impian pentas
balletku membara? Kini padam tak bersisa. Kemanakah mimpiku dalam menari diatas
panggung seperti dulu? Semuanya hangus dan menghitam. Itu semua karenamu,
karena kamu tidak lagi disisiku.
Aku tahu dia memperhatikanku, namun dihadapannya aku
pura-pura buta tak menatap. Dia selalu melihat gerakku, melihat seluruh
ekspresiku. Mendatangi ketika aku benar-benar tak sanggup lagi, namun sia-sia
selalu pengusiran yang ia dapat dariku. Jangan hadir‼ jangan mengasihiku‼ aku
kuat tanpa siapapun. Aku yang akan menguatkan hatiku sendiri untuk tidak lemah.
Aku yang akan melawan semua keperihan dan tidak adilnya takdir Tuhan.
“
akulah pundak yang mengijinkanmu untuk bersandar, dimanapun engkau aku akan
datang” ucapnya sambil berlalu pergi,
Saat aku bersimpuh dibawah kakinya untuk
tidak mengganggu kehidupanku kembali. Aku menolak kehadirannya demi kekasihku
yang telah tiada. Namun tanpa terduga ia malah memberikan uluran tangan dan
pelukan hati yang hangat, serta pemaafan. Siapa dia? Hah.. untuk apa aku
bertanya, dia tak lebih dari manusia yang dihadirkan Tuhan untuk menggantikan
kekasihku membuatku lupa dan memaafkan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar