saya menulis untuk diri saya, dan apa yang pembaca baca adalah untuk pembaca. didalam tulisan saya, tidak merasa saya dan semua tulisan saya terkadang berisi tentang saya ^_^

Rabu, 30 Mei 2018

CONTOH RPP INKLUSI


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama  Sekolah          : SMA TUNAS BANGSA
Satuan Pendidikan    : SMA
Jenis Ketunaan          : TUNADAKSA dan AUTIS
Kelas/Semester          : X/II
Mata Pelajaran          : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN
Pokok Materi             : Pengemasan dan Perawatan Produk hasil Pengawetan
                                       Bahan Nabati dan Hewani
Alokasi Waktu           : 2 JP x 45  menit ( 1 Pertemuan)                                                               
Kondisi Awal:
Siswa ABK (1) Autis dengan ciri :
-          Memiliki kecerdasan rata-rata IQ 100
-          Suka mengulang pertanyaan
-           
Siswa ABK (2) Tunadaksa dengan ciri :
-          Memiliki kecerdasan rata-rata
-          Memiliki hambatan anggota gerak bawah (monoplegia)
 

  1. Kompetensi Inti
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

    B.     Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Mapel
Kompetensi Dasar
Prakarya dan Kewirausahaan




3.2 Mempelajarai proses produksi pengolahan bahan nabati dan hewani dengan proses pengawetan di daerah nusantara melalui berbagai media atau mengunjungi tempat produksi

3.3  Mendesain ide pembuatan dan pengemasan untuk produk pengolahan bahan pangan dan non pangan dari bahan nabati dan hewani dengan proses pengawetan sesuai kekhasan daerah nusantara
4.2 Mengolah bahan pangan nabati menjadi produk pembersih


C.    Indikator Pencapaian
SISWA REGULAR + TUNADAKSA
SISWA AUTIS
3.2.1  Mengetahui proses pengawetan bahan makanan
3.2.2  Mengetahui bahan pengawet pada makanan kemasan

3.3.3  Mengetahui jenis pengemasan produk bahan pangan
3.3.4  Mengetahui bahan kemasan produk pangan

4.2.1  Mempraktekkan olahan bahan pangan nabati menjadi produk pembersih
3.2.1  Menyebutkan proses pengawetan bahan makanan
3.2.2  Menyebutkan bahan pengawet pada makanan kemasan

3.3.3  Menyebutkan jenis pengemasan produk bahan pangan
3.3.4   Menyebutkan bahan kemasan produk pangan

4.2.1  Mempraktekkan olahan bahan pangan nabati menjadi produk pembersih

D.    Tujuan Pembelajaran
SISWA REGULAR + TUNADAKSA
SISWA AUTIS
-          Siswa dapat menjelaskan proses pengawetan bahan makanan melalui bacaan
-          Siswa dapat menuliskan 3 bahan pengawet pada makanan kemasan melalui pengamatan pada kemasan makanan
-          Siswa dapat mengklasifikasikan 3 jenis pengemasan produk bahan pangan
-          Siswa dapat menentukan  3 bahan produk kemasan makanan
-          Siswa dapat mempraktekkan olahan bahan pangan nabati menjadi produk pembersih

-          siswa dapat menyebutkan proses pengawetan bahan makanan melalui penjelasan dari guru
-          Siswa dapat menentukan 2 bahan pengawet pada makanan kemasan melalui pengamatan pada kemasan makanan
-          Siswa dapat menyebutkan 3 jenis pengemasan produk bahan pangan
-          Siswa dapat menentukan 3 bahan produk kemasan makanan
-          Siswa dapat menunjukkan olahan bahan pangan nabati menjadi produk pembersih
E.     Materi Pembelajaran
1.      Mengamati bacaan prosess dan alat pengawetan bahan nabati dan hewani
2.      Gambar bahan pangan kemasan
3.      Mengidentifikasi pengawet pada Bahan pangan kemasan
4.      Menentukan jenis kemasan pada bahan pangan kemasan
5.      Menentukan jenis kemasan pada bahan pangan kemasan
6.      Membuat bahan olahan pangan menjadi produk pembersih

F.     Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan           : Saintifik
 (mengamati, menanya, menalar, mengomunikasikan, mencoba)
2.      Model                    :  Discovery Learning
3.      Metode                  : Multi metode
                                                  (pemberian tugas,ceramah,praktek)

G.    Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar
1.      Media atau alat belajar
a.       Materi bacaan pengawetan bahan nabati dan hewani serta pengemasannya
b.      Makanan kemasan
c.       Cuka
d.      Air
e.       Serbet/tisu
f.       Kaca
g.      Wadah semprot

2.      Sumber Belajar
a.       Buku siswa Prakarya dan kewirausahaan Kelas X SMA
b.      Buku guru Prakarya dan kewirausahaan Kelas X SMA

H.    Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi waktu
Pendahuluan
1.      Guru mengucapkan salam
2.      Guru mengkondisikan posisi duduk siswa Siswa Autis dan tunadaksa duduk dibarisan depan
3.      Siswa berdoa
4.      Guru melakukan absensi
5.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari pembelajaran yang akan dipelajari
5 menit
Kegiatan Inti
-          Guru bertanya tentang materi sebelumnya tentang proses pengawetan dengan suhu rendah dan pengawetan dengan suhu tinggi dan pengawetan dengan pengeringan (mengamati)
-          Siswa regular atau tunadaksa menjawab pertanyaan guru dengan memberikan penjelasan tentang materi sebelumnya yaitu proses pengawetan (mencoba)
-          Guru bertanya pada siswa autis tentang materi yang dipelajari sebelumnya tentang proses pengawetan
-          Siswa Autis menjawab dengan menyebutkan tentang materi sebelumnya yaitu proses pengawetan (mencoba)
-          Guru menambahkan jawaban siswa kemudian melanjutkan tentang materi (mengamati)
-          Siswa diminta untuk membaca materi lanjutan tentang proses pengawetan dengan bahan kimia (mengamati)
-          Siswa diberi 3 pertanyaan oleh guru berkaitan dengan materi yang dibaca (mencoba)
-          Siswa regular dan tunadaksa memaparkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan oleh guru
-          Guru mengkondisikan anak autis dengan meminta menyebutkan jawaban secara sederhana
-          Guru melanjutkan materi tentang pengemasan produk hasil pengawetan, siswa diminta guru untuk membaca (mengamati)
-          Siswa diminta guru untuk menjelaskan tentang bacaan yang telah dibaca (mengomunikasikan)
-          Guru mendekati siswa Autis diminta untuk memberikan contoh bahan kemasan dan contohnya (mengomunikasikan)
-          Siswa diminta berkelompok 5 anak dengan bercampur bersama ABK untuk mengamati beberapa produk kemasan, menentukan bahan pengawet serta kemasannya (mencoba)
-          Siswa reguler mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompok (mengomunikasikan)
-          Siswa regular membantu anak tunadaksa untuk maju kedepan mempresentasikan hasil diskusi dengan kelompok (mengomunikasikan)
-          Siswa autis dibantu guru untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok (mengomunikasikan)
-          Guru melanjutkan dengan membuat olahan pangan menjadi bahan pembersih seperti cuka
-          Siswa menyebutkan langkah-langkah membuat bahan pembersih sederhana
-          Siswa membuat bahan pembersih sesuai dengan langkah-langkah
-          Siswa autis membuat bahan pembersih sederhana dan mencoba menerapkan bahan pembersih untuk membersihkan kaca
-          Siswa regular + tunadaksa mengerjakan soal evaluasi terdiri dari 10 soal
-          Guru mendampingi siswa autis untuk menyelesaikan soal evaluasi terdiri dari 5 soal
75 menit
Penutup
-          Guru membimbing peserta didik merenungkan kegiatan apa saja yang dipelajari hari ini
-          Guru membimbing siswa untuk menyebutkan kegiatan menarik yang dilakukan hari ini
-          Guru bertanya tentang hal yang ingin diketahui berhubungan dengan pelajaran hari ini
-          Guru memberikan motivasi pada siswa untuk terus belajar dengan digiat
-          Guru memberikan tugas rumah yang dapat dikerjakan bersama dengan orang tua
-          Doa dan salam.
10  menit

I.       Penilaian
1.              Teknik penilaian
a.       Penilaian sikap                 :  Observasi (pengamatan)
b.      Penilaian Pengetahuan     :  Tes Lisan, tes tulis
c.       Penilaian Ketrampilan     :  Unjuk Kerja

2.              Instrumen penilaian
Terlampir
J.      Lampiran
1.      Lembar materi
-          Lembar kerja siswa (LKS)
-          Kunci Jawaban
-          Penilaian
Mengetahui,
Kepala SMA Tunas Bangsa



Ingke Maria F, S.Pd
Malang, 23 Mei 2018
Guru Kelas X



Ingke Maria F, S.Pd
MATERI KELAS X
PROSES DAN ALAT PENGAWETAN BAHAN NABATI DAN HEWANI
1.      Pengawetan dengan suhu rendah (pendinginan dan pembekuan)
2.      Pengawetan dengan suhu tinggi
a.         Sterilisasi = pembebasan dari bahan mikroba
b.         Pasteurisasi = pemanasan
3.      Pengawetan dan pengeringan
4.      Pengawetan dengan Bahan Kimia
Pengawetan bahan pangan dapat juga dilakukan dengan melakukan penambahan bahan kimia tertentu, yang telah diketahui memiliki efek mengawetkan. Penggunaan bahan kimia untuk pengawet harus digunakan dalam takaran yang tepat dan sesuai dengan ketentuan agar aman bagi manusia.

a. Pemberian Asam
Asam dapat menurunkan pH makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk. Asam dapat dibagi dalam 3 golongan  yaitu: (1) asam alami yang pada umumnya adalah asam organik misalnya asam tartrat dan asam dari buah-buahan, misalnya asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing wuluh; (2) asam yang dihasilkan melalui proses fermentasi, misalnya asam laktat dan asam asetat; dan (3) asam-asam sintetik, misalnya asam malat, asam fosfat, dan asam adipat.
Cuka adalah asam sintetik yang dapat kita temui sehari-hari. Di samping sebagai bahan pengawet, asam juga digunakan untuk menambah rasa, untuk mengurangi rasa manis, memperbaiki sifat koloidal dari makanan yang mengandung pektin, memperbaiki tekstur dari jeli dan selai, membantu ekstraksi pektin dan pigmen dari buah-buahan dan sayursayuran, menaikkan efektivitas benzoate sebagai bahan pengawet danmlain-lainnya.

b. Pemberian Gula dan Garam
Pengawetan pangan dengan pemberian gula sudah umum dilakukan, misalnya pengawetan buah-buahan dalam sirop dalam bentuk manisan. Demikian juga, pengawetan pangan dengan pemberian garam umum dilakukan adalah pengasinan ikan. Gula dan garam merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering karena proses yang disebut osmosis.

c. Pemberian Benzoat
Benzoat dan turunan-turunannya dapat menghancurkan sel-sel mikroba terutama kapang. Asam benzoat, natrium benzoat, asam parahidrobenzoat dan turunan-turunannya merupakan kristal putih yang dapat ditambahkan secara langsung ke dalam makanan atau dilarutkan terlebih dahulu di dalam air atau pelarut-pelarut lainnya. Asam benzoat kurang kelarutannya di dalam air. Oleh karena itu, asam benzoat lebih sering digunakan dalam bentuk garamnya, yaitu natrium benzoat. Benzoat lebih efektif digunakan dalam makanan-makanan yang asam sehingga banyak digunakan sebagai pengawet di dalam sari buah-buahan, jeli, sirop, dan makanan lainnya yang mempunyai pH rendah. Adapun paraaminobenzaot biasa digunakan untuk pangan dengan pH tinggi.

d. Pemberian Asam Sorbat
Asam sorbat dapat mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri dengan cara menginaktifkan enzim dehidrogenase yang diperlukan oleh mikroba tersebut untuk metabolisme karbohidrat dan asam-asam lemak. Asam sorbat, kalium sorbat atau natrium sorbat biasanya sering digunakan di dalam makanan untuk mencegah pertumbuhan kapang. Jumlah asam sorbat yang digunakan misalnya 0,2 persen untuk bermacammacam keju, 0,1 persen untuk kue-kue, 0,025 – 0,1 persen untuk acar, 0,02 persen untuk sari buah anggur, 0,025 – 0,050 persen untuk minuman ringan, 0,1 – 0,15 persen untuk cokelat atau sirop, dan 0,05 – 0,1 persen untuk ikan yang diasap atau digarami.

e. Pemberian Sulfur Dioksida (SO2)
Sari buah-buahan atau makanan lain yang bersifat asam (pH rendah) dapat diawetkan dengan menambahkan SO2 Jumlah SO2 yang digunakan untuk sari buah-buahan adalah 350-600 ppm. Sulfur dioksida juga dapat digunakan untuk mencuci alat-alat yang digunakan dalam pembuatan anggur atau cuka dengan kadar 50-75 ppm. Pada pembuatan anggur atau cuka, SO_ ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan kapang, ragi, dan kadangkadang bakteri selama penyimpanan.

f. Antioksidan
Adanya panas dapat merangsang atau menstimulir reaksi oksidasi. Makin tinggi suhu, kecepatan oksidasi akan makin bertambah. Sinar juga dapat mempercepat oksidasi. Sinar ultra-violet lebih aktif dalam mempercepat oksidasi daripada sinar-sinar tampak (visible light) karena sinar ultra-violet mempunyai panjang gelombang yang lebih kecil sehingga energinya lebih besar.
Beberapa zat kimia seperti ozon, peroksida, serta logam tertentu terutama tembaga, besi, dan garam-garamnya juga dapat mempercepat oksidasi lemak. Beberapa enzim tertentu, misalnya lipoksidase juga dapat bertindak sebagai katalis dalam reaksi oksidasi, di mana enzim ini dapat terus aktif sampai di bawah suhu pembekuan. Oksidasi lemak dan produk berlemak menghasilkan bau yang tidak disukai yang dikenal sebagai tengik. Untuk mencegah terjadinya kerusakan oksidasi ini dapat ditambahkan antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang dapat digunakan untuk mencegah atau menghentikan oksidasi. Antioksidan alami yang sering digunakan adalah tokoferol atau vitamin E, sedangkan antioksidan sintetik yang biasa digunakan di dalam makanan adalah BHA, BHT, NDGA, propel galat, 2,4,5-trihidroksi butirophenon, dan lain-lainnya.

PENGEMASAN DAN PERAWATAN PRODUK HASIL PENGAWETAN BAHAN NABATI DAN HEWANI
Pengemasan dan pelabelan merupakan tahap akhir dalam proses pengolahan
pangan sebelum dipasarkan. Pengemasan seringkali menjadi salah satu faktor
penentu kesuksesan suatu produk olahan di pasar
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memenuhi harapan konsumen
adalah sebagai berikut.
1)      Kemasan harus dapat melindungi isi dengan baik, mudah dibuka dan mudah
ditutup serta mudah dibawa.
2)      Bentuk dan ukuran menarik serta sesuai kebutuhan.
3)      Labeling harus jelas dan komplit.
4)      Bahan kemasan harus ramah lingkungan.
FUNGSI KEMASAN
1)      Fungsi perlindungan kemasan berfungsi untuk menjaga produk tetap bersih, pelindung dari kotoran dan kontaminasi
2)      Fungsi penanganan, kemudahan dalam membuka atau menutup, mudah dalam tahap penanganan, pengangkutan, dan distribusi; mempunyai fungsi yang baik, efisien dan ekonomis; aman untuk lingkungan; mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada; mudah dibuang dan mudah dibentuk atau dicetak
3)      Fungsi untuk pemasaran, kemasan menampakkan identifkasi, informasi, daya tarik, dan penampilanyang jelas sehingga dapat membantu promosi dan penjualan

JENIS DAN BAHAN KEMASAN
a. Kemasan Primer
Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut sebagai keamasan eceran. Contoh kemasan ini adalah, kantong plastik untuk gula, kantong plastic untuk kripik, gelas plastik (cup) untuk air minum, atau minuman, kantongplastik untuk mie instan.
b. Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer. Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh: kemasan karton untuk air minum dalam kemasan, kemasan krat kayu untuk sirup dalam botol, krat plastik untuk minuman dalam botol.
c. Kemasan Tersier
Kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukkan sebagai kemasan transport. Contoh: kontainer dan kotak karton gelombang.

BAHAN KEMASAN
a.       Kemasan logam (kaleng) adalah kemasan yang paling aman karena kemasan ini dapat melindungi produk dari sinar matahari, uap air, dan oksigen. Masalah utama pada kemasan kaleng ialah mahal dan pembelian harus dalam jumlah besar. Selain itu, untuk aplikasinya juga harus menggunakan alat penutup kaleng khusus yang harganya juga cukup mahal. Di samping itu, teknologi pembuatan kemasan saat ini berkembang dengan pesat sehingga kemasan dapat dibuat dengan bermacam–macam bahan. Kemasan logam dapat dibuat dari aluminium dan plat besi lapis timah putih.
b.      Kemasan gelas sifatnya tidak berekasi dengan bahan yang dikemas, tahan terhadap produk yang bersifat asam dan basa. Kekurangannya mudah pecah jika terkena benturan dan beratnya yang cukup berat dibandingkan dengan bahan lainnya seperti logam atau kertas. Kemasan gelas ini banyak digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Untuk mencegah pecah pada waktu transportasi dan memudahkan penanganan, biasanya dikombinasikan dengan kemasan sekunder seperti karton bergelombang, krat kayu, maupun krat plastik.
c.       Kemasan plastik sifatnya ringan, relatif murah, namun masa simpan relative singkat dibandingkan dengan kaleng. Kemasan plastik dapat berbentuk plastik lembaran, kantong plastik, wadah plastik dengan bentuk tertentu, botol maupun gelas plastik. Tidak semua jenis plastik dapat digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Ada jenis-jenis plastik yang tidak dapat digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk kesehatan manusia
d.      Kemasan kertas dan karton banyak digunakan untuk kotak karton lipat (KKL) dan kotak karton gelombang (KKG) mudah dicetak. Bahan yang banyak terdapat di Indonesia antara lain: (1) kertas: hvs, kraft, tisu, kertas yang di-coating (art paper, cast coated paper), (2) karton: duplex, ivory, art carton, cast coated carton, dan (3) karton gelombang: kertas kraft dan kertas medium

PRASYARATAN KEMASAN
a.       Kemasan harus melindungi isi, baik: (1) dari pengaruh luar. Contoh kerupuk akan lembek jika kemasannya tidak dapat menahan udara yang masuk melalui pori-pori, (2) dari pengaruh dari dalam, contoh terjadi perpindahan molekul dari kemasan ke barang yang dikemas atau dari barang ke kemasan, bila bahan kemasan yang digunakan tidak cocok, (3) kemasan harus dapat menjaga mutu tetap sama, dari saat dikemas sampai batas waktu kadarluarsa, dan menjaga agar aroma barang yang dikemas tidak hilang. Contohnya kemasan kopi bubuk.

   
 
 




Tugas 1 (bentuklah kelompok)
Identifikasi Penggunaan Bahan Pengawet pada Makanan Kemasan
Tujuan:
1.      Siswa dapat mengetahui jenis bahan pangan yang menggunakan pengawet bahan kimia.
2.      Siswa dapat mengidentifikasi jenis kemasan yang digunakan untuk mengemas produk pangan.
3.      Siswa dapat mengidentifikasi kelengkapan label pada produk pangan.

Bahan dan Alat:
1. Kemasan produk pangan
Cara Kerja:
1.      Identifikasi bagian komposisi (ingredients) kemasan produk pangan.
2.      Amati dan catat, apakah ada bahan pengawetnya.
3.      Jika ya, tuliskan jenis bahan pengawet tersebut.
4.      Tulislah Jenis Kemasan ( Kemasan Primer, Sekunder,tersier)
5.      Bahan Kemasan (logam, plastic,kertas, gelas, )
Tulislah jawaban dibawah ini
No
Nama produk kemasan
Bahan pengawet pada makanan
Jenis Kemasan
Bahan Kemasan




















CARA MEMBUAT BAHAN PEMBERSIH
Bahan
1.      Cuka
2.      Air
3.      Air sabun
Alat
1.      Serbet/ tisu
2.      Wadah
3.      Kaca

Cara membuat :
1.      Siapkan wadah botol semprot
2.      Masukkan cuka, air, dan air sabun kedalam botol
3.      Tutup botol spray tersebut kemudian kocok
4.      Siapkan kaca buram
5.      Semprotkan cairan cuka ke kaca yang buram
6.      Gosok dengan serbet atau tisu
7.      Kaca akan kembali bersih


LEMBAR KERJA SISWA

Lembar kerja 1

Identifikasi Penggunaan Bahan Pengawet pada Makanan Kemasan
Tujuan:
1.      Siswa dapat mengetahui jenis bahan pangan yang menggunakan pengawet bahan kimia.
2.      Siswa dapat mengidentifikasi jenis kemasan yang digunakan untuk mengemas produk pangan.
3.      Siswa dapat mengidentifikasi kelengkapan label pada produk pangan.

Bahan dan Alat:
1. Kemasan produk pangan
Cara Kerja:
1.      Identifikasi bagian komposisi (ingredients) kemasan produk pangan.
2.      Amati dan catat, apakah ada bahan pengawetnya.
3.      Jika ya, tuliskan jenis bahan pengawet tersebut.
4.      Tulislah Jenis Kemasan ( Kemasan Primer, Sekunder,tersier)
5.      Bahan Kemasan (logam, plastic,kertas, gelas, )
Tulislah jawaban dibawah ini
No
Nama produk kemasan
Bahan pengawet pada makanan
Jenis Kemasan
Bahan Kemasan
























LEMBAR KERJA 2
CARA MEMBUAT BAHAN PEMBERSIH
Bahan
1.      Cuka
2.      Air
3.      Air sabun
Alat
1.      Serbet/ tisu
2.      Wadah
3.      Kaca
Cara membuat :
1.      Siapkan wadah botol semprot
2.      Masukkan cuka, air, dan air sabun kedalam botol
3.      Tutup botol spray tersebut kemudian kocok
4.      Siapkan kaca buram
5.      Semprotkan cairan cuka ke kaca yang buram
6.      Gosok dengan serbet atau tisu
7.      Kaca akan kembali bersih

LEMBAR EVALUASI
SISWA REGULER + TUNADAKSA
Jawablah soal dibawah ini dengan tepat!
1.      Sebutkan proses-proses pengawetan!
2.      Pengawetan suhu tinggi terdiri dari 2 ciri yaitu
3.      Sebutkan dan jelaskan salah satu pengawetan dengan bahan kimia!
4.      Tentukan beberapa hal yang diharapkan konsumen pada proses pengemasan suatu produk!
5.      Apa saja fungsi dari kemasan?
6.      Jelaskan apa yang dimaksud kemasan primer!
7.      apa yang dimaksud kemasan tersier?
8.      Sebutkan contoh produk dengan kemasan logam!
9.      Sebutkan cntoh produk dengan kemasan karton!
10.  Sebutkan contoh prasyarat kemasan dengan adanya pengaruh dari luar!

LEMBAR EVALUASI
SISWA AUTIS
Jawablah soal dibawah ini dengan tepat!

1.      Sebutkan proses-proses pengawetan!
2.      Pengawetan suhu tinggi terdiri dari 2 ciri yaitu
3.      Sebutkan salah satu pengawetan dengan bahan kimia!
4.      Tentukan beberapa hal yang diharapkan konsumen pada proses pengemasan suatu produk!
5.      Apa saja fungsi dari kemasan?
6.      Contoh benda  kemasan primer!
7.      Contoh benda kemasan tersier kemasan tersier?
8.      Sebutkan contoh produk dengan kemasan logam!
9.      Sebutkan cntoh produk dengan kemasan karton!
10.  Sebutkan contoh prasyarat kemasan dengan adanya pengaruh dari luar!

KUNCI JAWABAN
Pertanyaan lisan
No
Jawaban siswa regular
Jawaban siswa ABK
1
-          Pemberian asam, berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk.
-          Pemberian gula dan garam, biasanya untuk pengawetan buah buahan dalam sirup. Garam untuk pengasinan ikan karena garam berfungsi untuk menarik air dari dalam sel mikroba sehinga sel menjadi kering
-          Pemberian asam Benzoat berfungsi untuk menghancurkan sel-sel mikroba terutama kapang. Asam benzoate kurang kelarutannya didalam air,karena itu sering digunakan dalam bentuk garam, dan sering digunakan pada makanan seperti sari buah,jeli, sirup dan makanan ber PH rendah
-          Asam sorbet, berfungsi mencegah pertumbuhan kapang dengan cara menginaktifkan enzim dehydrogenase
-          Sulfur di oksida, bersifat asam PH rendah dapat digunakan untuk pencucian alat alat dalam pembuatan agur atau cuka
-          Antioksidan, senyawa yang dapat digunakan untuk mencegah atau menghentikan oksidasi. Yang sering digunakan contohnyza tokoferol atau vitamin E
-          Pemberian asam
-          Pemberian gula dan garam
-          Pemberian asam benzoate
-          Asam sorbet
-          Sulfur dioksida
-          antioksidan
2
(1) asam alami yang pada umumnya adalah asam organik misalnya asam tartrat dan asam dari buah-buahan, misalnya asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing wuluh; (2) asam yang dihasilkan melalui proses fermentasi, misalnya asam laktat dan asam asetat; dan (3) asam-asam sintetik, misalnya asam malat, asam fosfat, dan asam adipat.
asam alami yang pada umumnya adalah asam organik misalnya asam tartrat dan asam dari buah-buahan, misalnya asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing wuluh;
3
asam benzoat lebih sering digunakan dalam bentuk garamnya, yaitu natrium benzoat. Benzoat lebih efektif digunakan dalam makanan-makanan yang asam sehingga banyak digunakan sebagai pengawet di dalam sari buah-buahan, jeli, sirop, dan makanan lainnya yang mempunyai pH rendah
Benzoat lebih efektif digunakan dalam makanan-makanan yang asam sehingga banyak digunakan sebagai pengawet di dalam sari buah-buahan, jeli, sirop

KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI
SISWA REGULER + SISWA TUNADAKSA
1.      Pengawetan suhu rendah, pengawetan suhu tinggi, pengawetan dan pengeringan, dengan bahan kimia
2.      Sterilisasi = pembebasan dari bahan mikroba, Pasteurisasi = pemanasan
3.      a. Pemberian Asam
Asam dapat menurunkan pH makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk. Asam dapat dibagi dalam 3 golongan  yaitu: (1) asam alami yang pada umumnya adalah asam organik misalnya asam tartrat dan asam dari buah-buahan, misalnya asam sitrat seperti yang terdapat pada jeruk nipis dan belimbing wuluh; (2) asam yang dihasilkan melalui proses fermentasi, misalnya asam laktat dan asam asetat; dan (3) asam-asam sintetik, misalnya asam malat, asam fosfat, dan asam adipat.
b. Pemberian Gula dan Garam
Pengawetan pangan dengan pemberian gula sudah umum dilakukan, misalnya pengawetan buah-buahan dalam sirop dalam bentuk manisan. Demikian juga, pengawetan pangan dengan pemberian garam umum dilakukan adalah pengasinan ikan. Gula dan garam merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering karena proses yang disebut osmosis.

c. Pemberian Benzoat
Benzoat dan turunan-turunannya dapat menghancurkan sel-sel mikroba terutama kapang. Asam benzoat, natrium benzoat, asam parahidrobenzoat dan turunan-turunannya merupakan kristal putih yang dapat ditambahkan secara langsung ke dalam makanan atau dilarutkan terlebih dahulu di dalam air atau pelarut-pelarut lainnya. Asam benzoat kurang kelarutannya di dalam air. Oleh karena itu, asam benzoat lebih sering digunakan dalam bentuk garamnya, yaitu natrium benzoat. Benzoat lebih efektif digunakan dalam makanan-makanan yang asam sehingga banyak digunakan sebagai pengawet di dalam sari buah-buahan, jeli, sirop, dan makanan lainnya yang mempunyai pH rendah. Adapun paraaminobenzaot biasa digunakan untuk pangan dengan pH tinggi.

d. Pemberian Asam Sorbat
Asam sorbat dapat mencegah pertumbuhan kapang dan bakteri dengan cara menginaktifkan enzim dehidrogenase yang diperlukan oleh mikroba tersebut untuk metabolisme karbohidrat dan asam-asam lemak. Asam sorbat, kalium sorbat atau natrium sorbat biasanya sering digunakan di dalam makanan untuk mencegah pertumbuhan kapang. Jumlah asam sorbat yang digunakan misalnya 0,2 persen untuk bermacammacam keju, 0,1 persen untuk kue-kue, 0,025 – 0,1 persen untuk acar, 0,02 persen untuk sari buah anggur, 0,025 – 0,050 persen untuk minuman ringan, 0,1 – 0,15 persen untuk cokelat atau sirop, dan 0,05 – 0,1 persen untuk ikan yang diasap atau digarami.

e. Pemberian Sulfur Dioksida (SO2)
Sari buah-buahan atau makanan lain yang bersifat asam (pH rendah) dapat diawetkan dengan menambahkan SO2. Jumlah SO2 yang digunakan untuk sari buah-buahan adalah 350-600 ppm. Sulfur dioksida juga dapat digunakan untuk mencuci alat-alat yang digunakan dalam pembuatan anggur atau cuka dengan kadar 50-75 ppm. Pada pembuatan anggur atau cuka, SO2 ditambahkan untuk menghambat pertumbuhan kapang, ragi, dan kadangkadang bakteri selama penyimpanan.
f. Antioksidan
Adanya panas dapat merangsang atau menstimulir reaksi oksidasi. Makin tinggi suhu, kecepatan oksidasi akan makin bertambah. Sinar juga dapat mempercepat oksidasi. Sinar ultra-violet lebih aktif dalam mempercepat oksidasi daripada sinar-sinar tampak (visible light) karena sinar ultra-violet mempunyai panjang gelombang yang lebih kecil sehingga energinya lebih besar.
4.      Kemasan harus dapat melindungi isi dengan baik, mudah dibuka dan mudah ditutup serta mudah dibawa., Bentuk dan ukuran menarik serta sesuai kebutuhan
5.      Fungsi perlindungan kemasan berfungsi untuk menjaga produk tetap bersih, pelindung dari kotoran dan kontaminasi
Fungsi penanganan, kemudahan dalam membuka atau menutup, mudah dalam tahap penanganan, pengangkutan, dan distribusi; mempunyai fungsi yang baik, efisien dan ekonomis; aman untuk lingkungan; mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada; mudah dibuang dan mudah dibentuk atau dicetak
Fungsi untuk pemasaran, kemasan menampakkan identi_kasi, informasi, daya tarik, dan penampilanyang jelas sehingga dapat membantu promosi dan penjualan
6.      Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut sebagai keamasan eceran. Contoh kemasan ini adalah, kantong plastik untuk gula, kantong plastic untuk kripik, gelas plastik (cup) untuk air minum, atau minuman, kantongplastik untuk mie instan.
7.      Kemasan Tersier
Kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukkan sebagai kemasan transport. Contoh: kontainer dan kotak karton gelombang
8.      Kemasan logam (kaleng) makanan kaleng sarden
9.      Air minum kemasan
10.  Contoh kerupuk akan lembek jika kemasannya tidak dapat menahan 02 yang masuk melalui pori-pori,

KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI
SISWA AUTIS

1.      Pengawetan suhu rendah, pengawetan suhu tinggi, pengawetan dan pengeringan, dengan bahan kimia
2.      Sterilisasi = pembebasan dari bahan mikroba, Pasteurisasi = pemanasan
3.      a. Pemberian Asam
b. Pemberian Gula dan Garam
c. Pemberian Benzoat
d. Pemberian Asam Sorbat
e. Pemberian Sulfur Dioksida (SO2)
4.      Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut sebagai keamasan eceran. Contoh kemasan ini adalah, kantong plastik untuk gula, kantong plastic untuk kripik, gelas plastik (cup) untuk air minum, atau minuman, kantongplastik untuk mie instan.
5.      Kemasan Tersier
Kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukkan sebagai kemasan transport. Contoh: kontainer dan kotak karton gelombang

PENILAIAN
Instrumen penilaian Pembelajaran
Kompetensi
Teknik
Proses
Hasil
Bentuk Instrumen
Sikap
Observasi (Langsung/ tidak langsung)
Lembar  observasi, daftar cek dan skala penilaian
Pengetahuan
Lisan/ tulisan

Daftar pertanyaan
Ketrampilan
Praktek
Rubric penilaian


1.      PENILAIAN SIKAP
Lembar Observasi
         Nama                                  :  ..............................................
   Kelas                                  :  ..............................................
No
Aspek yang diamati
Tanggal
Catatan guru
1.
Cermat dalam mengamati bahan pangan kemasan


2.
Bertanggung jawab terhadap tugas kelompok


3
Percaya diri dalam mengurutkan langkah-langkah membuat bahan pembersih



Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai !
No
Nama Siswa
Perubahan tingkah laku
Skor
Cermat
Bertanggung jawab
Percaya diri
BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
BT
MT
MB
SM
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4

1.














2.














3.















Skor maksimal = 12

Skor =
Keterangan:
BT       : Belum terlihat
Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal prilaku yang dinyatakan dalam indicator.
MT      : Mulai terlihat
Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator.
MB      : Mulai berkembang
Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda prilaku yang dinyatakan      dalam indikator dan mulai konsisten.
SM      : sudah membudaya
Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten

2.      PENILAIAN PENGETAHUAN
Penilaian lisan
Penilaian: Kegiatan Tanya jawab ( siswa regular)
No
Soal
Skor
3
2
1
1
Sebutkan macam pengawetan melalui bahan kimia!

Mampu secara lengkap menyebutkan macam-macam pengawetan
Kurang lengkap menyebutkan macam-macam pengawetan
Tidak lengkap menyebutkan macam-macam pengawetan
2
Proses pengawetan bahan makanan dengan asam ,asam dibagi menjadi 3 golongan yaitu?

Mampu secara lengkap menyebutkan proses pengawetan bahan makanan dengan asam
Kurang lengkap menyebutkan  proses pengawetan bahan makanan dengan asam
Tidak lengkap menyebutkan  proses pengawetan bahan makanan dengan asam
3
Asam benzoate lebih sering ditemukan pada bahan makanan apa saja?

Mampu secara lengkap menguraikan tentang asam benzoat
Kurang lengkap  menguraikan tentang asam benzoat
Tidak lengkap  menguraikan tentang asam benzoat
Skor maksimal = 9
Skor :

Penilaian: Kegiatan Tanya jawab ( siswa ABK )
No
Soal
Skor
3
2
1
1
Sebutkan macam pengawetan melalui bahan kimia!

Mampu secara lengkap menyebutkan macam-macam pengawetan
Kurang lengkap menyebutkan macam-macam pengawetan
Tidak lengkap menyebutkan macam-macam pengawetan
2
Sebutkan bahan alami untuk pengawetan dengan pemberian asam!

Mampu secara lengkap menyebutkan proses pengawetan bahan makanan dengan asam
Kurang lengkap menyebutkan  proses pengawetan bahan makanan dengan asam
Tidak lengkap menyebutkan  proses pengawetan bahan makanan dengan asam
3
Asam benzoate lebih efektif dalam makanan yang bersifat

Mampu secara tepat menjawab terkait asam benzoate
Kurang  tepat menjawab terkait asam benzoate
Tidak  tepat menjawab terkait asam benzoate
Skor maksimal = 9
Skor :


Penilaian Tulis
PENILAIAN EVALUASI
SISWA REGULER + TUNADAKSA
Menyelesaikan soal evaluasi
No
Aspek
kriteria
Mampu

3
Dengan bantuan
2
Tidak mampu
1
1
Menjawab soal nomer 1



2
Menjawab soal nomer 2



3
Menjawab soal nomer 3



4
Menjawab soal nomer 4



5
Menjawab soal nomer 5



6
Menjawab soal nomer 6



7
Menjawab soal nomer 7



8
Menjawab soal nomer 8



9
Menjawab soal nomer 9



10
Menjawab soal nomer 10

















SKOR MAKSIMAL= 30

Skor : Skor :

PENILAIAN EVALUASI
SISWA AUTIS
Menyelesaikan soal evaluasi
No
Aspek
kriteria
Mampu

3
Dengan bantuan
2
Tidak mampu
1
1
Menjawab soal nomer 1



2
Menjawab soal nomer 2



3
Menjawab soal nomer 3



4
Menjawab soal nomer 4



5
Menjawab soal nomer 5













SKOR MAKSIMAL = 15



Skor : Skor :

PENILAIAN KETRAMPILAN
a.       Kelompok : Pengamatan terhadap bahan olahan pangan
No
Kriteria
Ya
Tidak
1
Mencatat nama produk kemasan


2
Menuliskan bahan pengawet pada makanan


3
Menentukan jenis kemasan makanan


4
Menentukan bahan kemasan yang digunakan pada produk kemasan yang diamati


5
Ketepatan dalam



Lembar Penilaian Laporan Kelompok
No
Aspek yang dinilai
Skor maksimal
Skor yang diperoleh siswa
1
Sistematika laporan
4
Siswa a =
Siswa b =
Siswa c =
Siswa d =
Siswa e =

2
Kelengkapan laporan
4
Siswa a =
Siswa b =
Siswa c =
Siswa d =
Siswa e =
3
Kejelasan penulisan laporan
4
Siswa a =
Siswa b =
Siswa c =
Siswa d =
Siswa e =
4
Presentasi laporan
4
Siswa a =
Siswa b =
Siswa c =
Siswa d =
Siswa e =

b.      Unjuk Kerja membuat cairan pembersih dengan bahan olahan pangan

No
Kriteria
Ya
Tidak
1
Membawa alat dan bahan dengan lengkap


2
Membuat cairan pembersih  sesuai petunjuk


3
Membersihkan kaca




Tidak ada komentar: